Jakarta - Frank Lampard adalah salah satu ikon penting bagi Chelsea. Ketika 'Si Biru' membutuhkan pahlawan, maka Lampard dengan senang hati akan menjawab panggilan itu.
Bahwa Lampard kerap mencetak gol dari lini kedua, ini bukanlah cerita baru. Ada banyak pula pula cerita mengenai bagaimana ia muncul sebagai pahlawan, penentu kemenangan, atau penyelamat Chelsea dalam sebuah pertandingan. Namun, bukan hal-hal itu yang menjadikannya begitu penting untuk Chelsea.
Lampard adalah nyawa lini tengah sekaligus nyawa permainan dari The Blues. Peran vitalnya ini terlihat sejak era kepemimpinan Jose Mourinho. The Special One pernah menyebut bahwa permainan Lampard sebenarnya cukup sederhana: kalau tidak mengoper bola, maka ia akan melakukan tendangan.
Namun, bukan hal itu yang membuat Mourinho jatuh hati kepadanya. Pelatih asal Portugal itu menyanjung Lampard sebagai seorang profesional sejati, seseorang yang selalu bermain dengan penuh tekad di setiap pertandingan. Tak heran apabila Mourinho pernah berniat mendatangkan pemain didikan West Ham United itu ke Inter Milan di awal musim.
Faktanya, Mourinho terpaksa gigit jari. Lampard akhirnya lebih memilih untuk menetap di Stamford Bridge. Pada 13 Agustus 2008 ia menandatangani kontrak baru dengan Chelsea yang berdurasi lima tahun.
Meskipun Chelsea kian disesaki gelandang--dengan kehadiran Deco di awal musim--peran Lampard belumlah tergeser. Sejak awal musim ia sekali lagi menunjukkan bahwa dirinya bisa muncul sebagai seorang pencetak gol. Dari 11 pertandingan pertamanya di Premiership, ia sukses mendulang lima buah gol.
Bersama Nicolas Anelka, yang sudah mencetak 14 buah gol, Lampard pun menjadi pemain yang paling subur dalam urusan gol. Ia kini sudah mengoleksi delapan gol di Premiership. Dua gol terakhir ia dapatkan dalam pertandingan melawan Fulham, Minggu (28/12/2008) malam WIB.
Pertandingan itu sendiri berakhir dengan skor 2-2, membuat Chelsea harus merelakan Liverpool kini unggul tiga poin di klasemen sementara. Luiz Felipe Scolari mengritik anak buahnya yang kerap melakukan kesalahan dalam laga tersebut dan membuang-buang peluang. Namun, ia tak mengritik Lampard.
Pria berkebangsaan Brasil itu menjadi saksi bagaimana Lampard berusaha lebih keras dibandingkan pemain lainnya. Scolari akhirnya mendapatkan kesimpulan: Lampard adalah pemain yang sangat benci kekalahan.
"Dia adalah pria yang tak bisa menerima kekalahan dalam setiap pertandingan. Dia juga adalah yang terbaik hari ini dengan peluang yang lebih banyak dari pemain lainnya. Ia ingin mencetak gol kedua atau bahkan gol ketiga," ujar Scolari di situs resmi klub.
Akan seperti apa penampilan Lampard pada tahun baru nanti? Entahlah. Tapi Lampard sendiri pernah berkata, dirinya terbiasa menciptakan gol dalam beberapa pertandingan berurutan. Tentunya ini merupakan kabar bagus untuk Chelsea.